Saat Apple meluncurkan fitur AI-nya Intelijen AppleTim Cook menggambarkannya sebagai era baru bagi perangkat perusahaan. Adapun Craig Federighi, Wakil Presiden Senior Rekayasa Perangkat Lunak, menggambarkan kecerdasan buatan ini sebagai pembuka cakrawala bagi kemungkinan-kemungkinan yang kuat dan baru. Demikian pendapat para petinggi Apple. Namun bagaimana dengan pendapat pengguna iPhone?

Fitur Intelijen Apple

SellCell melakukan survei baru untuk mengetahui kepuasan pengguna terhadap kecerdasan buatan Apple dan Samsung. Survei tersebut melibatkan lebih dari 2000 pengguna ponsel pintar. Diantaranya terdapat lebih dari 1000 pengguna perangkat iPhone yang mendukung kecerdasan buatan Apple. Dan lebih dari seribu pengguna ponsel Samsung Galaxy yang mendukung kecerdasan buatan perusahaan Korea, Galaxy AI.
Survei tersebut melaporkan bahwa fitur kecerdasan buatan Apple penting saat membeli perangkat iPhone. Namun, sebagian besar percaya bahwa fitur-fitur ini tidak memberikan nilai tambah, karena pengguna iPhone merasa bahwa kecerdasan Apple tidak menggairahkan atau menawarkan sesuatu yang baru.
Pengguna Apple juga menunjukkan minat yang lebih tinggi terhadap AI dibandingkan pengguna Samsung. Hampir separuh pengguna iPhone (47.6%) melaporkan bahwa fitur kecerdasan buatan merupakan faktor penentu saat membeli iPhone baru, dibandingkan dengan (23.7%) pengguna Samsung yang mengatakan hal serupa.
Selain itu, survei tersebut menunjukkan bahwa pengguna iPhone mungkin menginginkan fitur kecerdasan buatan Apple, tetapi mereka percaya bahwa Kecerdasan Apple yang mereka lihat sejauh ini tidak menggairahkan atau menggairahkan mereka.
Selain itu, survei tersebut menemukan bahwa pengguna ponsel cerdas secara umum merasa tidak puas dengan fitur-fitur AI saat ini karena survei tersebut mencatat bahwa 73% pengguna Apple Intelligence dan 87% pengguna Galaxy AI menyatakan bahwa fitur-fitur baru tersebut “tidak terlalu bernilai” atau “tidak terlalu berguna”. menambah nilai apa pun” pada pengalaman ponsel cerdas mereka.
Loyalitas kepada Apple

Survei tersebut juga mengungkapkan adanya penurunan loyalitas pengguna terhadap Apple. Sekitar 1 dari 6 pengguna iPhone (16.8%) mengatakan mereka akan mempertimbangkan untuk beralih ke Samsung jika Samsung menawarkan fitur kecerdasan buatan yang lebih baik. Sementara 9.7% pengguna Samsung menjelaskan bahwa mereka akan mempertimbangkan untuk pindah ke Apple untuk mendapatkan fitur kecerdasan buatan yang lebih baik. Angka-angka tersebut menunjukkan rendahnya persentase pengguna setia produk Apple. Persentasenya mencapai 92% pada tahun 2021 dan kini mencapai 78.9%. Hal serupa juga terjadi pada Samsung, hanya saja penurunannya tidak sebesar yang dialami Apple. Loyalitas pengguna kepada Samsung mencapai sekitar 74% pada tahun 2021, kini mencapai 67.2%.
Terakhir, menurut jajak pendapat, pengguna tidak puas dengan fitur kecerdasan buatan Apple. Hal ini karena mereka merasa tidak berguna dan tidak menganggapnya akurat. Ini adalah alasan yang sama seperti yang dialami pengguna Samsung. Namun selain itu ada masalah privasi dan keamanan. Agar Apple dapat bersaing dengan kuat di bidang AI, Apple harus tegas dalam mengadopsi teknologi baru dan bergerak cepat agar dapat mengejar ketertinggalan serta menyediakan alat yang inovatif dan pionir, seperti biasa.
Sumber:



15 ulasan